Aktivitas Fisik vs Hiperaktivitas pada Anak dengan ASD: Apa Bedanya?

Banyak orang tua atau pendidik bingung membedakan antara aktivitas fisik dan hiperaktivitas, terutama pada anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD). Anak ASD kadang tampak sangat aktif, namun penelitian menunjukkan bahwa tingkat aktivitas fisik mereka secara umum lebih rendah dibandingkan anak-anak tipikal. Mengapa bisa begitu?


Aktivitas fisik adalah setiap bentuk gerakan tubuh yang meningkatkan penggunaan energi, seperti berjalan, berlari, bermain bola, atau melakukan senam. Aktivitas ini bersifat terstruktur, bertujuan, dan membawa manfaat besar bagi kesehatan fisik dan perkembangan motorik anak. 


Sementara itu, hiperaktivitas adalah gejala perilaku yang ditandai dengan kesulitan untuk diam, bergerak secara impulsif, dan tidak mampu menyesuaikan diri dengan situasi yang menuntut ketenangan. Anak yang hiperaktif sering kali sulit fokus, bergerak tanpa arah yang jelas, dan cenderung bertindak impulsif. Pada anak ASD, perilaku ini bisa menjadi bagian dari gangguan penyerta atau respons terhadap gangguan pemrosesan sensorik.


Menariknya, meskipun anak ASD tampak sangat aktif secara perilaku, beberapa penelitian menunjukkan bahwa mereka justru memiliki tingkat aktivitas fisik yang lebih rendah dibanding anak-anak neurotipikal. Hal ini bisa disebabkan oleh tantangan dalam koordinasi motorik, sensitivitas sensorik, gangguan sosial-komunikasi, atau kecemasan. Akibatnya, anak dengan ASD mungkin tampak “selalu bergerak”, namun belum tentu mendapatkan aktivitas fisik yang cukup dan bermanfaat bagi tumbuh kembangnya.


Memahami perbedaan antara aktivitas fisik dan hiperaktivitas sangat penting agar anak-anak dengan ASD mendapatkan intervensi yang tepat. Aktivitas fisik perlu ditingkatkan melalui permainan yang menyenangkan, rutin gerak tubuh, atau latihan terstruktur, sementara perilaku hiperaktif perlu dikelola melalui terapi perilaku atau pendekatan sensorik. Dengan pendekatan yang sesuai, anak ASD bisa lebih optimal dalam perkembangan fisik, emosi, dan sosialnya.