Fakta Gangguan Gerak pada Anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD)

Anak-anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) tidak hanya mengalami tantangan dalam aspek komunikasi dan sosial, tetapi juga dalam keterampilan gerak. Menurut Physiotherapy Research Foundation (2021), gangguan gerak sangat umum terjadi pada anak-anak dengan ASD dan dapat berdampak pada performa akademik, kemandirian, serta partisipasi dalam aktivitas sosial dan komunitas.


Tingkat aktivitas fisik anak-anak dengan ASD cenderung lebih rendah dibanding anak-anak tipikal. Di sinilah peran fisioterapis menjadi krusial. Dengan intervensi yang tepat, fisioterapis dapat membantu meningkatkan kesehatan secara menyeluruh dan perkembangan motorik anak, termasuk kekuatan otot dan keterampilan koordinasi.


Menariknya, fisioterapis juga dapat mengenali gangguan gerak sejak sebelum anak terdiagnosis ASD. Deteksi dini ini memungkinkan intervensi lebih cepat dan tepat sasaran, yang berdampak positif pada hasil perkembangan anak.


Terapi fisioterapi telah terbukti meningkatkan keterampilan motorik kasar anak dengan ASD. Strategi yang digunakan meliputi pelatihan keterampilan motorik dasar, terapi aktivitas fisik, serta intervensi sensorik yang sesuai dengan kebutuhan anak.


Lebih jauh lagi, fisioterapi juga berperan dalam meningkatkan partisipasi anak dalam kegiatan olahraga dan aktivitas berbasis komunitas. Anak yang mengikuti program ini menunjukkan peningkatan kekuatan, daya tahan, serta kemampuan mengatur diri sendiri dan mencapai target aktivitas seperti jarak dan waktu berjalan.


Dengan pendekatan yang komprehensif, fisioterapi dapat membantu anak dengan ASD untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik dan meningkatkan kemandirian dalam aktivitas sehari-hari.